My 9 Magical Months

Melihat test pack dengan dua garis adalah hal yang aku dan Faj nantikan sejak awal menikah. Setelah hampir 2 tahun, yang dinanti itu akhirnya kami lalui. Di waktu dan kondisi yang kami sadari memang merupakan saat yang paling tepat dan paling baik untuk kami. Di #amiaricollab kali ini aku dan nadia ingin bercerita tentang kehamilan kami. Baca juga yaa ceritanya Nadia yang langsung hamil sejak awal menikah 😍 So here we are, my pregnancy story..

Pernah ada masanya saat aku telat haid sedikit saja, aku langsung gemas ingin pakai test pack. Pernah. Sering bahkan. Hahaha. Sampai-sampai Faj memintaku agar santuy sajaa, dan sabar πŸ™‚

Hingga akhirnya di subuh itu, hasil test pack menunjukan satu garis tegas, dan kali ini finally ditambah dengan satu garis lagi, yang samar :’)

Alhamdulillah..

Saat itu juga aku tau bahwa hidupku akan sangat berubah kedepannya. That is so true. Masa kehamilanku adalah sembilan bulan yang penuh dengan keajaiban.

Nope.. jangan dulu membayangkan keajaiban yang akan aku ceritakan di sini hanyalah sesuatu yang shining, shimmering splendid ya gess. Yang beneran ajaib macam mendadak lupa kata-kata juga seriing terjadi πŸ˜‚

 

1

Satu bulan pertama mulainya ada kehidupan lain di dalam tubuhku adalah masa-masa aku sedang gencar-gencarnya terjun di dunia beauty. Aku sedang rajiiin kesana-kemari untuk makeupin dan menghadiri event. Aku ikutan collab-collab, mencoba nulis blog, juga review produk-produk kiriman brand. Pokoknya maceuh deuh. Stamina masih extra joss waktu itu, belum kerasa apa-apa. Dan saat otakku sedang giat menggali ide konten per beauty an agar lebih produktif, qadarullah ternyata Allah sudah menyiapkan kejutan yang akan bikin aku jauh lebih produktif kedepannya ☺️

 

2

Flek berkepanjanganku di detik-detik menuju tanggal haid membawa secercah harapan yang diselingi galau-galau nan cemas. Antara apakah ini flek tanda kehamilan, ataukah justru ada sesuatu yang tidak normal. Akhirnya setelah lewat dua hari sejak tanggal seharusnya aku haid, kami langsung memutuskan untuk coba pakai test pack saja keesokan paginya. Kebetulan kami soon akan ke Bandung, jadinya bisa langsung cek ke dokter apapun hasilnya, either positif atau negatif. Yang ternyata Alhamdulillah, hasilnya positif 🧑

Saat kami cek ke dokter kandungan, ternyata betul sudah ada kantung, namun janinnya belum terlihat :’) Aku harus sangat jaga diri, tidak boleh angkat berat dan juga harus jaga makanan. Selain karena flek yang menandakan janinku belum sekuat itu, juga agar kista yang ada di tubuhku tidak membesar.

Selang satu minggu dari cek pertama kandungan, aku yang tadinya masih jagjag waringkas, perlahan mulai makin sering merasa mual, dan staminaku pun mulai menurun cukup drastis. Aku yang dulunya hanya muntah kalau sudah sakit parah saja, mulai mengalami yang namanya jadi Merlion tiap habis minum terlalu banyak πŸ˜‚ btw Faj kesenengan waktu dulu tuh kalo aku udah keliatan mual banget, soalnya jadi kerasa hamilnya ceunah πŸ˜‚πŸ˜‚

 

3

Tau kan yaa rasanya jatuh cinta, yang rasanya rinduuu ingin bertemu, dan saat mau jumpa, rasanya tuh deg-degan bangeet πŸ˜†πŸ˜† Itulah yg kami rasa tiap saat akan kembali ke dokter kandungan. Daaann heeyy di minggu ke-8 itu, janin mungilku sudah ada 😍 bahkan kami diperdengarkan detak jantungnya untuk pertama kali :’) MasyaAllah Tabarakallah.. Dan rasanya jatuh cinta itu, menakutkan juga. Takut kehilangan.

Di masa-masa dropnya staminaku, masa-masa aku sangat bauan, Faj mengambil alih semua pekerjaan rumah. Se mu a :’) Disela-sela sibuknya Ia mengais rejeki, Faj masih rela mengurusi aku dan pekerjaan rumah. Dan dari Faj yang dulunya suka protes kalau aku tidur cepat, mendadak berubah jadi Faj yang malah sering nyuruh aku tidur 🀣 tau aja bumil ngantukan, Pak 😁

 

4

Memasuki bulan ke-4, hawa-hawa udara badan segar mulai terasa. Mood skincarean mulai kembali. Aku minta ditemani ke mahmud oleh sahabatku-sahabatku, untuk nyetok skincare yang bumil friendly. Pada saat bertemu mereka, aku terlihat lebih cerah (read: uni kok putihan?) ☺️ ternyata benar yang Faj bilang. Kata Faj juga aku putihan soalnya 🀣 Entah karena hormon, atau emang karena ga kemana-mana banget aja sih selama drop (read: mager) hehehe.

Namun di bulan yang sama, mendadak pagi itu aku memuntahkan semua makanan dan minuman sarapanku. Siang harinya pun sama. Minum air pun aku jadi Merlion lagi. Akhirnya setelah mulai malam aku masih belum bisa masuk makanan apapun, aku punya feeling kalo ini ga wajar dan ingin segera diperiksa. Qadarullah klinik dekat kost sangat penuh waktu itu, jadi aku langsung minta diantar ke IGD. Dan benar saja, aku sudah dalam kondisi dehidrasi yang mana sudah harus langsung masuk rawat inap. Alhamdulillahnya kondisi janinku baik-baik saja :’) ketubannya juga cukup. Itu adalah momen rawat inap pertama (yang kuingat) seumur hidup (karena kata orangtuaku aku pernah dirawat karena paru-paru basah waktu usia 2 tahun). Premier Milly & Mamet (dan biaya rumah sakit) lah akhirnya yang berhasil memotivasiku untuk dirawat hanya 1 setengah hari saja 😁

 

5

Bulan ini aku disibukkan dengan mempersiapkan pengajian 4 bulanan untuk janinku. Iya agak telat memang kalau dibilang 4 bulanan. tapi yang penting kan niat dan doanya tetap sampai ya InsyaAllah 😊 Sebenernya sederhana banget sih, cuma pengajian aja, yang hadir juga hanya keluarga inti dan ibu-ibu pengajian saja. Tapi tetap sih mikirin dan budgeting besekan juga mayan bikin bumil sibuk waktu itu 🀣 Dan di bulan ini, di minggu ke-18 tepatnya, aku mulai merasakan getaran cinta dari janinku 😍😍😍

Di bulan-bulan ini juga aku mulai rajin silaturahim dan berkesempatan berjumpa dengan orang-orang yang kusayang.

 

6

Masa-masa jagjag waringkas sedang kembali. Yang Alhamdulillah bertepatan dengan banyaknya project psikotes dan interview yang membutuhkan bantuanku. Janin mungil menendang keras waktu aku ngerjain skoringan alat tes yang kaya koran full berisi angka ituu. Itu adalah alat tes yang skoringnya paling kusuka. Waktu aku laporan ke bapaknya, lalu Faj bilang β€œkalau nanti uni mau kerja ngetes, Faj bisa kok work from home” :’)

 

7

Tak terasa waktu sudah semakin dekat menuju kami akan mulai hidup bertiga. Aku dan Faj sudah semakin urgent harus cari tempat tinggal baru, yang lebih nyaman untuk dihuni bayi. Qadarullah lagi-lagi kami didekatkan dan dimudahkan jodohnya dengan tempat tinggal yang baru. Sisa bulannya jika tidak sedang ada project psikotes, banyak terpakai untuk pindahan dan beberes di tempat tinggal baru yang mengharuskan aku untuk sangat banyak jalan. Lumayan bumil sekalian olahraga hehe.

 

8

Bulan ini banyaknya diisi dengan hunting online barang-barang kebutuhan newborn baby. Ini juga bulan terakhir aku ambil job psikotes. Sudah di trimester 3, kejagjagwaringkasan perlahan memudar lagi. Oiya, aku yang dulunya samasekali ga kuat minum dingin, ajaibnya sejak awal hamil malah jadi kuat dan suka minum dingin. Aku juga jadi lebih kuat sama udara dingin kalo sedang di Bandung. Karena itulah aku jadi pede-pede aja bebas makan dingin, eskrim dll sampai akhirnya batuk berat dan ketika sudah sesak, aku langsung ke IGD, untuk minta nebu πŸ˜‚ di IGD kondisi janin juga diperiksa dan Alhamdulillah baik-baik saja.

 

9

Minggu ke-36 aku sudah diperiksa dalam, Alhamdulillah posisi janin sudah sangat di bawah. Thanks to pindahan ini mah yang bikin aku sangat banyak jalan, yang kupercaya jadi mempercepat posisi janin ada di jalan lahir hehe. Namun di minggu yang sama juga dokter kandunganku merasa batukku sangat berat dan beliau menyarankan aku harus diterapi nebu sebanyak 6x. Alhamdulillah akhirnya terapinya bisa sambil jalan saja, padahal awalnya aku disarankan langsung masuk rawat inap (lagi) agar bisa intensif nebunya πŸ˜‚

Memasuki minggu ke-37 kehamilan, aku tidak kembali lagi ke Jakarta setelah kontrol karena sudah memasuki waktu cukup lahir. Berjaga-jaga siapa tau bayiku ingin lahir cepat (seperti Nadia yang lahirannya 37w1d 😍) walaupun samasekali belum ada tanda-tanda gelombang cinta yang sangat besar. Di minggu ini juga aku mulai mempersiapkan tas lahiran yang akan dibawa ke rumah sakit. Aku cuci-cuci pakaian-pakaian bayi, breastpump, dll. Di minggu ini juga aku dan Faj menyempatkan foto couple session ala-ala maternity photoshoot, yang kami lakukan pure berdua saja 🀣 tanpa bantuan fotografer ataupun orang lain. Dan akhirnya, di 38w1d, bayi mungilku, keajaiban kami yang dinanti, lahir ke dunia 🧑

 

 

Aku yang sejak 2016 divonis dengan kista yang besar, setelah penantian hampir 2 tahun, Alhamdulillah akhirnya bisa hamil, yang bisa dibilang tanpa program hamil. Ya, hamil dan melahirkan adalah keajaiban buatku. Alhamdulillah bisa melalui semua ini dengan bahagia :’)

Buatmu yang sedang menanti keajaiban yang sama, aku doakan yaa semoga dimudahkan ikhtiarnya dan selalu diberi semangat dan kekuatan dalam segala prosesnya πŸ€²πŸ»πŸ™πŸ»

Terima kasih yaa sudah baca ceritaku. Mudah-mudahan ada manfaatnya hehe. Until next time 🧑

One comment

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s